OPINI PAUD 2015
NATURALISASI PAUD
By. Nurkhasanah
Sangat amat merugi, jika masa masa keemasan
dilewatkan begitu saja, karna hanya sekali dalam rentang hidup. banyak orang
mengira, bahwa usia dini belum layak menerima pendidikan secara konseptual,
tetapi jelas bahwa PAUD mempunyai kurikulum sebagai bagian dari pengembangan
karakter generasi mandiri. Hal ini masih diperburuk dengan rendahnya kualitas
penyelenggara, terlihat dari aspek proses pembelajaran, kebutuhan anak,
kualitas dan kualifikasi SDM.
Segala
tindakan dibutuhkan sebuah landasan (filsafat) sebagai gambar cara pandang guru
termasuk kurikulum, tujuan dan isi pendidikan. Keterkaitan Paedagogis sebagai
sistem Pendidikan termasuk teknik pengasuhan anak, model pembelajaran dan
metode pendidikannya.
Idealisme,
bersifat absolute, kebenaran berasal dari yang menciptakan. Jadi, pengetahuan
yang diajarkan disekolah harus bersifat intelektual. upaya pendidikan harus
ditujukan pada pembentukan karakter, watak manusia yang berbudi luhur,
pengembangan bakat dan kebajikan sosial
Realisme, pengetahuan
yang benar yang sesuai dengan fakta (obyektif).
Dalam Pendidikan, realisme menuntut kita berfikir kreatif untuk
mendorong kesejahteraan.
Naturalisme
Romantic, pend masih alami, murni dan wajar.
pengetahuan yang diarahkan melalui minat dan bakat natural dari anak. Anak
tidak diajarkan secara formal maupun langsung tetpi diberi kesempatan untuk
eksplorasi (pengalaman positif) dan diskoveri (minat spontanya)
Pragmatisme, pengetahuan
tidak hanya sekedar instrumen melainkan tindakan. Bersifat empiris, relatif,
partikular (khusus) dan ada dalam proses.
Eksistensialisme,
cara manusia berada. manusia mencipatakan dirinya
sebagai subyek, menciptakan gagasan dan mewujdkan dalam bentuk kebudayaan serta
mendeketkan diri ke Sang pencipta.
setiap
anak memiliki kemapuan yang berbeda, tidak ada yang benar benar kembar siyam.
Ada yang biasa saja, pintar, cerdas bahkan intelektual yang tinggi, ada yang
menyanyi, menari, matematika, melukis dll.
Siapapun
bahkan oang tua tidak berhak melarang anak apalagi memaksakan anak mengikuti
apa yang dikatakan orang tua. jika itu terjadi, tak segan segan anak melawan /
membantah dan sulit menerima semua masukan orang tua.
Dengan
mudahnya jika orang tua memahami hakikat anak, senantiasa memudahkan menanamkan
sifat nasionalisme, kebangsaa, etika, moral, dan sosial serta budaya.
Paedagigis
bersifat holistik dan terpadu. Pembelajaran mengembangkan semua aspek, meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial- emosional, kognitif (intelektual),
bahasa, Fisik-motorik, Seni.
Para
guru harus memahami peranan “Pojok Belajar” (Learning Center dan Learning
Area), bagaimana cara menyusunnya, apa saja isinya, dan bagaimana penggunaannya.
Penataan kelas juga amat penting. Di TK dan SD, awal anak-anak belajar dalam kelas dan di luar
kelas. Penataan kelas, isi kelas, dan fungsinya sangat mempengaruhi kegiatan
belajar anak.
Pada
dasarnya semua tahapan negara membangun bangsa salah satunya pendidikan yang
harus didukung semua kalangan, demi kelancaran pembangunan bangsa, karena
pendidikan merupakan kebutuhan hidup.
Komentar
Posting Komentar