Essay Hasil Observasi

BIMBINGAN KONSELING

BERDASARKAN HASIL OBSERVASI
MTS. BINA MADANI

  BOGOR 


1.      Sejauh mana hakikat BK di MTs. Bina Madani ?
Bimbingan Konseling tidak diketahui secara keseluruhan oleh sekolah ini, sehingga hakikat BK sesungguhnya yaitu membimbing dan mengarahkan siswa tidak terlalu diunggulkan, lantaran banyak faktor membatasi keberadaan BK, antara lain kurangnya SDM  yang memadai disertai pengetahuan BK yang minim oleh pendidik, tidak ada dukungan sarana prasarana dalam proses pelaksanaan BK, tak ada biaya untuk membayar guru yang berkompeten, rendahnya minat siswa terhadap BK karena pikir mereka BK merupakan tempat orang-orang bermasalah yang kemudian dihakimi oleh beberapa guru, sehingga muncul citra negatif dari siswa. Ini menjadi tugas besar struktural sekolah untuk mengubah mindset peserta didik.
Ketika melihat proses belajar mengajar di MTs. Bina Madani, peranan BK dalam kelas hanya menjelaskan bahaya merokok, seks bebas, tawuran dan lain-lain. Bagaimana tidak bercitra negatif dampak kepada siswa ? BK terus menerus membahas hal-hal negatif, tak ada yang dihasilkan positif oleh BK.
Apa ? Tak ada kejelasan secara konkrit sampai saat ini.
Fakta
Mts. Bina Madani tidak memiliki guru BK, namun program bimbingan dilakukan oleh setiap guru dan guru yang menjadi wali kelas. Jika ada murid yang bermasalah, langsung ditangani oleh semua guru yang bertugas. Jika guru kelas tidak bisa mengatasi, langsung diserahkan kepada kepala sekolah, sehingga program BK di sekolah ini bertahap. Jika ada siswa dengan masalah yang fatal, membuat keonaran di sekolah misalnya tawuran, dan pergaulan bebas, para guru dan pihak sekolah langsung membawa siswa yang terlibat ke pihak berwajib. Contonya, dari total siswa 133 menjadi 130 siswa karena 3 orang siswa menjadi korban pergaulan bebas. Penanganan yang diberikan sekolah terhadap masalah tersebut, hanya kekeluargaan. Ujar Bapak Cecep, selaku guru PKN dan BK di MTs. Bina Madani.
Solusi :
Pengetahuan BK seharusnya dimiliki setiap guru dan pegawai sekolah, caranya lakukan sosialisasi secara berkala, dan berulang-ulang mengenai BK dan peranannya. Membantu memperbaiki instrumen BK yang ada di sekolah, lakukan kegiatan untuk siswa dalam rangka pengenalan BK yang sesungguhnya. Gerakkan kembali OSIS di MTs. Bina Madani, karena dengan ini, siswa MTs. Bina Madani dapat diarahkan dengan baik.


2.      Bagaimana teknik dalam mengumpulkan data siswa di MTs. Bina Madani ?
Teknik ini seharusnya digunakan dalam rangka mengukur bagaimana keberadaan BK di sekolah. Teknik yang sangat umum dilakukan di MTs. Bina Madani yaitu wawancara dan home visit. Mengapa hanya dua teknik ? karena tak ada dukungan baik sarpras dan alat-alat lainnya.
Saya lihat, tidak hanya di MTs. Bina Madani, tetapi di beberapa sekolah mempunyai kelemahan dalam instrumen BK. Seharusnya menjadi perhatian, padahal instrumen bisa dikatakan hal yang paling fundamen dan acuan dalam melaksanakan tugas. Namun tidak bisa disalahkan juga, dengan keadaan bahwa kita kekurangan guru yang betul-betul profesional. Teknik wawancara sangatlah umum dan mudah dilakukan ketika ada masalah baik masalah negatif dan positf. Secara langsung mendapat informasi dan berinteraksi lebih mudah bahkan sekali mendayung dua kali terlampaui, artinya latar belakang kita ketahui dan gaya bicara atau sifat siswa mudah pahami.
Solusi :
Kita sebagai mahasiswa seharusnya berkontribusi dan melayani masyarakat, kalau hanya masalah biaya dan SDM, saya yakin kita mahasiswa Manajemen Pendidikan mampu bahu membahu membantu MTs. Bina Madani. Kami diberikan akal sehat dan cerdas untuk membantu mencari tahu bagaimana pencarian dana untuk pendidikan.


3.      Bagaimana jenis-jenis masalah dan pemberian bantuan di MTs. Bina Madani ?
Merupakan salah satu yang tepenting dalam penanganan masalah siswa, bagaimanapun masalah yang dihadapi oleh peserta didik, sebagai pembimbing yang baik harus memberikan solusi. Solusi yang bagaimana ? yang harus kita lakukan yaitu mengetahui apa yang dirasakan individunya. Mengapa muncul masalah, apa yang melatarbelakangi masalah tersebut. Kemudian memilih layanan yang sesuai, biasanya menggunakan layanan perorangan, agar konsuler dapat memahami kondisi siswa, lingkungan, permasalahan yang dialami dan kelemahan siswa, sehingga guru mampu mengatasinya secara tepat.
Contoh : Banyak siswa di MTs. Bina Madani mempunyai masalah yang sama, yaitu bolos sekolah, “Berawal dari ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran yang membosankan, itu lagi itu lagi, dan tak ada seninya dalam belajar”, ulas salah satu siswa kelas VIII, Muhammad Ryan, dengan bangganya tidak masuk sekolah dan mengajak teman-teman bersama tidak masuk kelas. Lantaran berita ini sudah menyebar hingga telinga para guru, akhirnya guru mengambil tindakan, memanggil anak tersebut secara tertutup dan ditanyakan beberapa hal tanpa adanya tekanan dari manapun. Setelah dianalisis dengan baik, ternyata masalah itu didasari ketidakpuasan kepada keluarga yang kurang mendukung Ryan dalam menimba ilmu. Akhirnya Pak Salim, S.Ag selaku Kepala Sekolah memanggil orangtua dan tidak hadir dengan alasan harus bekerja. Pak Salim mengutus salah satu gurunya untuk silaturahmi dengan orangtua Ryan, dan hasilnya oarangtua Ryan tidak terlalu mendukung pendidikan yang dienyam, karena tidak ada biaya yang cukup untuk membelikan perlengkapan sekolah atau SPP sebesar Rp 10.000 terlalu besar. Maka dari itu, solusi ini disamaratakan, bahwa Pak Salim dan guru yang lain harus bekerja keras mendapatkan dana bantuan dari berbagai bidang, kini sudah dilakukan penyebaran proposal ke berbagai instansi baik pendidikan maupun industri, dan dibantu oleh kami (Mahasiswa Manajemen Pendidikan), semoga siswa-siswi MTs. Bina Madani dapat belajar sesuai porsinya. Aamiin
Solusi :
Sebaiknya diadakan musyawarah mufakat untuk bersama-sama memajukan MTs. Bina Madani secara rutin dilakukan oleh seluruh guru, kepala sekolah dan pegawai sekolah, minimal sebulan sekali sebagai evaluasi dalam proses belajar mengajar selama sebulan. Ini bertujuan mengetahui perkembangan siswa, materi ajar, dan lain-lain.

4.      Bagaimana evaluasi selama ini yang dilakukan MTs. Bina Madani ?
Banyak sekali manfaat diadakannya evaluasi. Evaluasi sebagai ajang menilai sesuatu yang telah kita lakukan, tetapi di MTs. Bina Madani tidak terlihat tanda-tanda evaluasi terjadi di sini, lantaran tak ada dokumen yang menandai keberadaan BK. Bagaimana penilaian itu terjadi hanya dilihat dari attitude siswa terhadap respon dari guru. Respect terhadap temannya sendiri sudah mereka tonjolkan ketika temannya mengalami kesulitan dalam belajar, mereka saling bahu membahu. Evaluasi yang dihasilkan hanya sepenggal keabstrakan yang dapat terlihat namun tidak dapat dinilai dari bentuk dokumen tertulis. Kalau dikaji secara mendalam, evaluasi secara umum terhadap sekolah sudah diberikan berupa akreditasi B. Jelas sekali kamajuan MTs. Bina Madani saat ini, banyak prestasi yang diraih dari sisi non-akademik seperti ekstrakulikuler. Evaluasi seperti ini tak kunjung selesai, MTs. Bina Madani selalu meningkatkan siswa dari sisi akademik, karena belum ada yang berani mengikuti olimpiade sains, matematika atau mata pelajaran yang lainnya. Maka peran guru yang utama yaitu mendidik dengan sepenuh hati, tuangkan semua wawasan yang dimiliki guru dan tingkatnkan kepercayaan diri siswa, sehingga siswa terpacu terus untuk belajar, karena dengan hal ini, evaluasi BK dapat terlaksana dengan baik.
Solusi :
Karena terdapat masalah pada peningkatan akademik siswa. Sebaiknya mengadakan penambahan materi atau diskusi mengenai mata pelajaran yang memang dibutuhkan saperti sains dan matematika, sehingga peningkatan ini secara bertahap terjadi.  


5.      Bagaimana cara memahami siswa di MTs. Bina Madani ?   
BK merupakan tempat berlabuh yang cocok untuk berkonsultasi mengenai apapun. Yang harus digaris bawahi, bahwa BK tidak hanya orang bermasalah dari sisi negatif tetapi masalah dari sisi positif pun ada, seperti siswa dengan kompetensi atau bakatnya dan prestasi atau kemampuan di atas rata-rata. Hal ini menjadi tugas bersama. Siswa merupakan objek utama dalam pendidikan, karena generasi yang unggul adalah generasi yang mampu membuat sisi kehidupan lebih baik. Teknik ini juga dilakukan di MTs. Bina Madani, cara memahami ini sangat mudah yaitu “silaturahmi” dengan siswa dan orangtua, karena cara demikian mudah untuk dilakukan di sekolah yang letaknya di desa amat terpencil dan jarang ada sentuhan dari pemerintahan. Ketika ditemuinya guru BK yaitu Bapak Cecep memaparkan cara yang mudah memahami siswa dengan sering menanyakan kabar siswa, guru rutin masuk ke kelas walau sekadar menyapa siswanya, guru sesekali mengadakan sharing di ruang kelas saat belajar. Ini sangat sering dilakukan, sehingga masalah kepekaan di MTs. Bina Madani dikatakan sudah baik. Banyak teknik teoritis, tetapi tidak berlaku di sini. Kami hanya mengintepretasikan secara kekeluargaan, maklum kami orang desa dengan prinsip gotong royong dan tolong menolong.
Solusi :
kalau memang ingin menggunakan cara kekeluargaan atau silaturrahmi, saya setuju tetapi dilakukan secara sistematik dan sistemik artinya dilakukan benar-benar ada SOP (Standart Operasinal Prosedur), sehingga data-data tentang siswa konkrit dan tidak mengawang.


6.      Belajar di MTs. Bina Madani
Belajar tidak harus di sekolah yang seakan akan merasa terpenjara dan tidak bebas. Belajar tidak harus selamanya formal tetapi ada seninya yaitu pembelajaran nonformal. Dengan adanya keseimbangan dalam menuntut ilmu, maka mampu menyeimbangkan antara pikiran dan perasaan siswa. Ini menjadi pertimbangan MTs. Bina Madani untuk menjadikan siswa tidak hanya pintar melainkan berwawasan. Ketika kami diberi kesempatan untuk masuk kelas, kami manfaatkan dengan permainan kecil dengan esensi membangun kepercayaan diri dan tanggungjawab terhadap temannya dengan judul permainan “trust game”.
Masalah belajar merupakan salah satu jenis masalah yang dianggap serius karena belajar merupakan inti dari pendidikan. Dalam hal ini masalah belajar menyangkut motivasi belajar siswa yang dapat mempengaruhi kemajuan belajar peserta didik, oleh karena itu di sekolah perlu adanya layanan bimbingan yang membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa maka pembimbing betul-betul memberikan bimbingan yang sesuai dengan keadaan anak.
Solusi :
Masalah kepribadian solusinya adalah dengan memberikan dorongan untuk mengintrospeksi diri dari sikapnya selama ini terhadap teman-temannya, guru dan keluarganya. Dan memberi masukan bagaimana sikap yang baik terhadap orang yang ada di sekitar kita.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP DASAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Practice I of Writing IELTS