DEBAT POSISI KONTRA "KORUPSI PADA SEKTOR PENDIDIKAN"
NILAI-NILAI LUHUR PENDIDIKAN SEJAK DINI DENGAN MATA PELAJARAN ANTI
KORUPSI
Diajukan untuk Debat Ilmiah FITK (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan)
berdasarkan Study Pustaka, Internet dan Diskusi
Kelompok Debat Manajemen Pendidikan
Ada sebab pastilah ada akibat, tidak akan ada asap kalau tidak ada
api. Begitu pula korupsi, tidak hanya permainan politik di pemerintah saja
tetapi permainan pada pendidikan. Maka dari itu, korupsi kian merambat ke ranah
pendidikan, kami siap siaga mencari solusi yang tepat dengan kondisi yang merapat
secara cepat dan tanggap. Kondisi seperti ini perlu disikapi dengan melakukan
berbagai upaya untuk menanggulangi masalah korupsi yang sudah mengakar, meluas,
dan menggejala di Indonesia.
Terjadinya tindakan korupsi disebabkan oleh adanya penyalahgunaan
kekuasaan, kewenangan, atau abuse of power dalam skala besar. Maka tidak layak
jika pendidikan menjadi sector korupsi. Hal itu bisa dilihat di DPR, kepala
daerah, dan pegawai departemen. Ada yang mengatakan bahwa sistem sekarang ini
memberikan kemungkinan adanya perbuatan korupsi. Penindakan korupsi sekarang
ini belum cukup dan belum mencapai sasaran upaya pemberantasan korupsi perlu
ditambah dengan berbagai upaya di bidang pencegahan dan pendidikan. Pendidikan
anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi.
Banyak instansi pendidikan membuat pencegahan bagi sekolah dasar,
menengah dan tinggi. Salah satunya sekolah dasar/madrasah, ada tiga hal yang
dapat dilakukan madrasah untuk berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan
korupsi. Pertama, memproses pendidikan yang mampu menumbuhkan kepedulian yang
tulus, membangun penalaran obyektif dan mengembangkan perspektif universal pada
individu. Kedua, memproses pendidikan yang mengarah pada penyemaian kualitas
pribadi individu yang konsekuen dan kokoh dalam keterlibatan politiknya.
Ketiga, membangun integritas yang bukan mensyaratkan kedewasaan semata, tetapi
yang mampu membangun keberanian individu untuk mempertahankan kejujuran dan
kesederhanaan sebagai prinsip dasar keterlibatan politik. Implementasi
pendidikan anti korupsi dijenjang sekolah/madrasah bisa menggunakan strategi
eksklusif yang menyajikan pendidikan antikorupsi sebagai sebuah mata pelajaran
namun tidak bersifat kurikuler atau dalam kurikulum muatan lokal
(institusional).
Permasalahan korupsi di Indonesia sudah sampai pada taraf
menimbulkan skeptisime semua kalangan, termasuk mahasiswa. Maka dari itu
mendesain mata kuliah baru antikorupsi agar menjadi sebuah pembelajaran yang
menarik, tidak monoton dan efektif bukan hal mudah. Materi tentu penting untuk memperkuat
aspek kognitif, namun pemilihan metode pembelajaran yang kreatif merupakan kunci
bagi keberhasilan mengoptimalkan intelektual, sifat kritis dan etika integritas
mahasiswa. Dosen atau guru harus menjadi komunikator, fasilitator dan motivator
yang baik bagi mahasiswa dan peserta didiknya. Peran pimpinan perguruan tinggi
juga diperlukan untuk menciptakan kampus sebagai land of integrity yang
mendukung efektifitas pendidikan antikorupsi.
Pendidikan anti korupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata
pelajaran tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui beberapa
mata pelajaran. Inti dari materi pendidikana antikorupsi ini adalah penanaman
nilai-nilai luhur yang terdiri dari Sembilan nilai yang disebut dengan Sembilan
Nilai Anti Korupsi. Sembilan tersebut adalah: tanggung jawab, disiplin, jujur,
sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli.
Maka dari itu, pendidikan anti korupsi harus ditekankan pada nilai
Moralitas. Moralitas menjadi bidikan utama langkah preventif pemberantasan
korupsi karena moralitas akan menentukan tingkah laku. Secara kriminologis,
penyebab utama korupsi adalah moralitas yang bobrok yang mengakibatkan
keserakahan. Karena itu, wajar jika moralitas perlu diperbaiki dengan berbagai
cara, misalnya melalui pendidikan dan penyehatan mental masyarakat. Kesehatan
mental (mental health higine) masyarakat juga terus ditingkatkan melalui
pendidikan formal, informal dan nonformal, termasuk melalui pendidikan
budipekerti, wawasan kebangsanaan, dan pendidikan agama. Siswa-siswa juga perlu
ditingkatkan kesadaran moralnya, termasuk meningkatkan kesejahteraannya
Komentar
Posting Komentar