Literasi "INDIA GENERATION"
EDUCATION ARTICEL WHICH INSPIRING
BELAJAR
LITERASI DARI DELHI
Senin,
2 Desember 2013
Sofie
Damayanti ( Penulis, Peneliti dan Pegiat Literasi Anak )
Delhi ( India ) adalah negara yang lebih
miskin dari Indonesia, berpopulasi padat namun menghasilkan pemenang hadiah
nobel, seperti Rabindranath Tagore, Amartya Sen, dan Subrahmanyan
Chandrasekhar. Tak ternalar lagi, Industri perfilman Bollywood dan TI di Bangalore
sedang mengembangkan negara untuk mengentaskan kemiskinan.
Sebagai pembicara mancanegara dalam festival
sastra anak Bookaro di New Delhi bersama dengan penulis buku anak indonesia,
Eva Nukman.
Kerumitan
di India
Anak – anak berusia 6 – 10 thn berebut
menuangkan imajinasi mereka tentang if
only I could fly di sebidang kertas seukuran tembok di bawah arahan
ilustrator jepang Naomi Kojima. Sementara saya dan Eva memilih audiens berumur
8 – 10 tahun. kami membacakan buku karya Eva yang bercerita tentang
musiktradisional Indonesia, angklung, saluang, gamelan dan sasando. kemudian
kami membagikan angklung dan mengajak audiens memainkannya.
dalam hitungan angka, prestasi
literasiIndia sesungguhnya tidak sebaik Indonesia. pada 2011, tingkat
kemelukhurufan negara ini hanya 74%, jauh di bawah tingkat rata rata dunia yang
mencapai 84% (pada thn yang sama, Indo sudah di atas 90%). Dalam sorotan
diskriminasi gender dan perkosaan yang marak akhir akhir ini di India,
kesenjsngan tingkat kemelekhurufan antara laki laki dan perempuan jadi isu yang
serius. menambah kerumitan masalah fasilitas pendidikan yang tidak merata, rasio
guru dan murid yang tidak memadai, kekerasan terhadap murid di sekolah, juga
kurikulum yang dianggap kuno karena masih menitikberatkan pada rote learning
(teknik menghafalkan materi dengan pengulangan). 2 elemen akan dapat
mengentaskan rakyat dari masalah yaitu murahnya harga buku buku yang terwujud
karena intervensi pemerintah dan peran aktif kelas menengah India dalam gerakan
literasi.
Harga
murah
upaya kelas menengah India dalam gerakan
literasi terasa menonjol dengan kehadiran penerbt seperti pratham books dan
Tara Books, Pratham Books memproduksi buku anak berbahasa inggris dengan
kualitas bagus dan mendistribusikan dengan harga murah sekitar 25Rs atau
sekitar Rp 5 ribu ke daerah terpencil di India. Tara Books memproduksi buku
buku anak menjadi cita rasa seni yang tinggi dengan mengakomodasikan kekayaan
budaya lokal.
kegemaran membaca tidak mungkin tumbuh
tanpa upaya. kelas menengah di India tampaknya paham sepenuhnya bahwa literasi
tidak hanya terkait dengan kamampuan membaca dan memahami teks, telah berhasil
dihidupkan festival sastra seperti Bookaroo dan Jaipur Litfes.
dengan kompleksitas masalah pendidikan,
kurikulum yang dianggap akan membaebani, dan kemiskinan yang mendera,
setidaknya anak anak India memiliki buku buku bermutu yang begitu dekat dan
menjadi sahabat yang mengasah daya kritis serta menghibur mereka.
Komentar
Posting Komentar