NIKMATNYA SINGKONG DAN UBI DI BULAN RAMADHAN Bagi mahasiswa rantauan khususnya keturunan Jawa, mudik menjadi satu tradisi untuk berkumpul dengan keluarga besar. Minimal bisa sungkem ma’e dan bapane karena selama satu tahun tak kunjungnya pulang ke tanah kelahiran demi mencari ilmu dan mengangkat derajat kelurga. Hal ini pun yang saya rasakan ketika sampai di rumah, Lengkong, Banjarnegara, Jawa Tengah. Alhamdulilah senang rasanya ketika mbah dan mbah buyut masih sehat dan tertawa lepas menyambut kedatangan saya dengan ransel besar disemua sisi. Begitupun dengan rekan senasib dan seperjuangan saya yang sangat bangga pulang ke Bojonegoro meski tanpa ayahanda dirumahnya dan hampir 3 tahun sudah tak bersama lagi. Alim ‘Alam Al-Ghuyub Wassahadah, berhubung namanya panjang, akhirnya saya mengambil kesimpulan untuk memanggilnya “Mas”, sebutan untuk anak laki-laki dalam keluarganya bagi keturunan Jawa. “Kak, ane mau pamit ya. Alhamdulilah uang ane udah cukup beli baju lebaran buat 1...